SALAM DARI SEMUT


Pagi ini saya mendapatkan salam dari semut, gigitan disudut mata yang menjadi salam yang paling berkesan menyambut pagi dengan segala rutinas yang akan di temui.
Salam yang menjadi alasan sang semut pun marah melihat saya tidak bergegas untuk bersegera menyambut hari ini, belajar dengan serius, karena beberapa jam lagi saya akan  ujian final praktikum kimia, namun apa yang aku lakukan, saya masih berguling-guling di atas kasur, sesekali hanya melihat materi ujian, sungguh memprihatinkan, mungkin itu pun yang dirasakan semut-semut di sudut kamarku, salah satu dari mereka memberanikan diri untuk menegurku, walau harus mempertaruhkan nyawanya, ia tetap berani memberikan sedikit sentuhan di sudut mataku, alhasil, salamnya yang berkesan itu masih tersimpan hingga jam ini, mataku bengkak sebelah, mungkin akan terpajang di mukaku beberapa jam lagi.
Bukan itu yang menjadi inti ceritaku hari ini, pesan dari semut itu, sangatlah dalam. Seandainya saya dapat memutar waktu, akan kugunakan dengan serius belajar, hingga saya mampu menjawab soal dengan baik. Seandainya saya tidak menghiraukan salam dari semut, saya mampu tersenyum bahagia keluar dari pintu kelas ujian tadi. Seandainya dan seandainya, semua tinggal penyesalan.
Lotus, jangan malas lagi, bergegaslah, semut pun marah melihatmu bermalas-malasan.
Untuk teman lain, salam dari semut juga untuk kalian.

AKU BAHAGIA

karena bahagia itu milik kita
karena bahagia itu tak memiliki batasan
karena bahagia itu tak dapat dinilai
karena bahagia itu merdeka
senyum lebar terpatri diwajahmu
kerutan manis disetiap sudut bibirmu
pipi merona memancar dengan hangatnya
mata indah tebarkan semangat
ku sampaikan padamu, bahwa aku bahagia bisa mengenalmu

cukup engkau paham, dan tak berhenti bermimpi
maka bahagia itu tak akan pudar dari genggamanmu


masih hangat semangat mereka, kisah 5cm.

KARENA SETIAP KATA ITU MERDEKA


Alur yang merambah pelan meniupkan aroma kekufuran untuk mereka yang tak paham tetang apa yang mereka ketahui.
Perlahan namun pasti, tumbuh kader-kader bak jamur dimusim hujan yang perlahan menyeruak namun tak kokoh, hanya semusim! Tidak mandiri! Membuat hidup bergantung pada hidup orang lain.
Inikah yang diimpikan demokrasi? Inikah yang diimpikan revolusi? Puaskah kita? Apakah ini sebuah karma? Makan diri sendiri! Hidup menelan ludah!
Sedikit pemberontakan, karena setiap kata itu merdeka!
Masihkan kita mengingat warna bendera sendiri? Masihkah kita mengenal ibu pertiwi sendiri?
Inikah yang dicita-citakan bangsa?
Hingga 100 tahu kemerdekaan, proses apakah yang telah kita lalui?
Apak proses masih menjadi bagian yang kita hormati? Masihkah kita mencintai perdamaian? Masihkah kita menghargai perbedaan?
Apaka kesibukan duniawi telah merenggut kita dari sikap menghargai dan tolong menolong terhadap sesama?
Aku rindu negeriku!
Aku rindu negeri yang dulu, negeri yang walau terjajah tetap mendaki kehidupan, negeri yang tetap menghargai perdamaian, negeri yang tetap kuat dalam kelemahannya, negeri yang tetap merdeka dalam jajahannya! Mereka yang rindu, aku pun rindu haruskah kurangkai kata yang lebih jauh lagi agar kalian paham, bahwa aku adalah sosok yang merindukan kedamaian, bahwa aku adalah sosok yang mencintai kearifan, bahwa aku mencintaimu wahai saudara-saudaraku. Jangan ada kebencian diantara kita, hingga sekat yang menjadi membran diantara kita telah kehilangan fungsinya, bersatu dalam kedamaian, bercengkrama dalam do’a, bersatu dalam ikhtar, menjadi pembelajar sejati , tetap berjalan hingga menemukan cahaya, hingga kita dapat menemukan cahaya untuk dapat dibagi kepada yang lain. Berjalan untuk mencapai kesempurnaan. Kembalilah dari tiada ketiada!

perlawanan terhadap serdadu


Puisi terakhir Soe Hok Gie

Pada orang yang menghabiskan waktunya ke Mekkah
Pada orang yang menghabiskan waktunya berjudi di Miraza
Tapi aku ingin habiskan waktuku disisimu sayangku
Bicara tentang anjing-anjing kita yang nakal dan lucu
Atau tentang bunga-bunga yang manis di lembah Mandalawangi
Ada serdadu-serdadu Amerika yang mati kena bom di danau
Ada bayi-bayi yang mati lapar di Biavra
Tapi aku ingin mati disisimu sayangku
Setelah kita bosan hidup dan terus bertanya-tanya,
tentang tujuan hidup yang tak satu setanpun tahu
Mari sini sayangku
Kalian yang pernah mesra, yang pernah baik dan simpati padaku
Tegaklah ke langit luas atau awan yang mendung
Kita tak pernah menanamkan apa-apa
Kita takkkan pernah kehilangan apa-apa
Nasib terbaik adalah tidak pernah dilahirkan
Yang kedua dilahirkan tetapi mati muda
Dan yang tersial adalah bermur tua
Berbahagialah mereka yang mati muda
Makhluk kecil kembalilah dari tiada ke tiada
Berbahagialah dalam ketiadaanmu.

Entah kenapa malam ini saya kembali menjadi melankolis.
Serasa serdadu-serdadu israel sedang menyerang, sedang batin saya adalah para mujahid-mujahid palestina yang siap bertaruh jiwa untuk membela diri. Ingin kuangkat senjata dan ikut bertiarap, memamerkan semangat juang untuk tetap bertahan ditanah ini.
Serasa saya kembali kemasa perjuangan indonesia, ketika tentara-tentara belanda menjajah, muncul jiwa para pemberontak dalam diri, mereka adalah pahlawan yang siap bertumpah darah membela tanah air. Aku ingin ikut meraut bambu bersama mereka, menjadikannya runcing dan menghantamkan pada mereka yang tega merebut ibu pertiwiku.
Serasa saya tertantang untuk menumpahkan seluruh darah dalam nadiku demi mengalahkan dirimu, mengapa engkau begitu tega merebut banyak waktuku wahai rasa malas? Megapa engkau begitu tega mengikis pahalaku wahai rasa kesombongan? Mengapa engkau begitu sangar mengancam masa depanku wahai nafsu duniawi? Ingin kusobek dan remuk kalian hingga tak berbentuk, kuinjak dan kutendang engkau dalam got hitam pekat hinggga engkau akan merasa malu untuk kembali lagi menemuiku. Kuingin mengangkat senjata untuk membunuhmu, kuraut bambu untuk menusuk tubuh. Enyahlah kalian dari hidup, akan kuucapkan selamat tinggal untuk kalian, akan kusambut hari-hari baruku yang indah tanpa sosok-sosokmu lagi.

Mengapa saya harus menulis?

Mengapa saya harus menulis??
Menulis adalah cara terbaik dalam melampiaskan semua beban, keluh, kesah, hiruk pikuk dan euvoria yang berkecamuk dalam otak. Menulis membuat saya merdeka, bebas dalam bercengkrama dengan kata tanpa batas, meluapkan segala emosi yang tak perlu ditepis karena ada rasa iba melihat lawan bicara merasa sakit mendengar kata-kata yang tak siap untuk mereka dengar. Bersikap lebih bijak dengan saudara tanpa memaksanya mendengar saya berbicara, karena dengan menulis dia dapat membaca tulisan saya, dan dia dapat berhenti membacanya kapan saja, tanpa saya harus menghentikan cerita. Itu lebih baik, karena saya pun tak akan merasa sakit.

Mengapa harus lewat blog?
Karena dengan blog, saya tak akan menjadi orang sendiri, mereka yang benar menginginkan menjadi kawan saya dalam keluh dalam seluruh cerita, mereka akan menjenguk saya tiap kesempatannya, mendengar dan berbagi, karena disanalah kau dapat temukan sisi lain saya yang kadang tak nampak.

Kawan, sedikit cerita hari ini.
Melihat sistem yang tercela dengan seluruh pemanis buatan yang mejadi pekat, membuat saya merasa sedikit muak dengan alur pendidikan hari ini. Seorang mahasiswa dipaksa menelan pil pertumbuhan yang membuatnya tumbuh namun tak kokoh, seperti kecambah yang mengalami etiolasi. Tugas-tugas laporan yang menumpuk namun kurang bermakna, menyita banyak waktu dan tenaga tanpa adanya aplikasi yang jelas. Tugas seolah-olah diciptakan hanya untuk memenuhi rutinas mahasiswa sebelum akhirnya tanggal ujian datang dan mahasiswa dapat diberikan nilai. Praktikum yang kadang kurang jelas karena keterbatasan alat dan sebagainya, membuat laporan dengan aturan yang bejibun , serta jadwal pengumpulan laporan yang sangat mendesak, membuat para mahasiswa harus bekutat dengan laporan-laporan yang membuatnya tertekan, tanpa ada waktu untuk memikirkan orang lain, keegoisan pun tercipta, sikap mencontek pun hadir, semua karena ketergesaan dan ketertekanan yang memuncak. Tugas-kumpul-nilai- selesai. Alur yang membosankan tanpa adanya aplikasi yang membuat semua hanya teori. Menghilangkan karakter ketersopanan dan moral dalam diri mahasiswa yang harusnya gencar ditanamkan.

senandung malam

Bersenandung dengan tombol-tombol persegi di atas papan hitam , tugas-tugas dengan sejuta teori dan hal-hal yang cukup mangikat banyak waktu dan tenagaku. Mengurangi jadwal tidur, bercengkrama dengan layar bercahaya membuat mata ini terasa memburam. Cukup melelahkan, namun menyenangkan. Karena ini adalah pilihan saya sejak dulu, demi cita-cita yang idealis dengan desain yang indah. Semua terasa ni...

kmat, karena ini adalah pilihan yang saya pilih sendiri.
Menjadi pembelajar sejati yang bersahabat dengan ikhtiar, namun tak lupa bercengkrama dalam do’a. Melaporkan semua mimpi di dalam kesunyian malam kepada pemilik kekuasaan, menjadi keromantisan yang tak terkira. Sebuah kerinduan yang terus mencengkram ketika kepeluhan memeluk tubuh. Aku harus kembali.

PR


AKU ADA KARENA AKU MEMILIH
Sebuah kalimat yang cukup mewakilkan alasan kehadiranku.
Manusia berkarakter, menjadi cita-cita bangsa yang harus terwujud secara utuh untuk diwujudkan dalam seratus tahun kemerdekaannya. Arti berkarakter yang masih abstrak, membuat banyak kalangan menemukan pengertian yang berbeda dan mungkin saja melenceng dari dasar ideologi kita.   Sehingga, belakangan muncullah karakter-karakter yang membunuh  bangsa kita.
Pemuda dengan segala nafsu keingintahuannya, mencoba segala bentuk yang menjadi trend di masanya, menganggap keren hal-hal yang baru dan sedikit, merasa hebat jika mampu bergerak semaunya.
Manusia hadir karena memilih, dan memilih itu ada empat kemungkinan, yaitu: jika benar maka benar, jika salah maka benar,  jika benar maka salah, atau jika salah maka salah.
Manusia dengan pandangan yang buram maka akan membentuk pribadi denagn karakter yang buram pula.
Oleh karena itu, mari kita telaah, karakter seperti apa yang harus dibentuk? Bagaimana cara membentuk karakter tersebut? Dan untuk apa karakter itu dibentuk?
Ini masih PR, jika terjawab, maka akan saya kabari segera.
atau jika ada yang mau berdiskusi, koment saja.

Assalamualaikum wr.wb

Salam bahagia untukmu kawan :)


Nelumbo nucifera

LOTUS

LOTUS

Blogger news

Takalar Blogger Community

"berjalan"

"berjalan"
Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

Pengikut

Mengenai Saya

Foto saya
doakan menjadi perempuan yang amanah dengan tanggung jawabnya, menjadi pembelajar sejati, dan terus berproses hingga kesempurnaan. doakan lotus!