Saat kita masih kecil, ada begitu banyak dukungan dan pujian untuk membantu kita melewati rintangan. Kita sadar betapa beruntung kita saat itu. Seiring waktu berlalu. Dukungan dan pujian itu berubah seiring kita beranjak dewasa,semua jadi berbeda .
Berikanlah lebih banyak pujian . lihat sisi baik seseorang. Apa itu sulit? Semua orang butuh pujian. Tapi, kenapa kita sering ragu untuk sekedar memberi pujian? Dalam diri setiap anak, ada sisi gelap dan sisi terang. Carilah sisi terang! Dan semua yang baik akan muncul. Ada pepatah yang berbunyi “barang berguna dipakai dengan salah akan jadi tidak berguna. Barang tidak berguna dipakai dengan benar akan jadi berguna.”
Tidak ada orang yang boleh mendakwa dirinya lari daripada mainan perasaan. Asal saja ia bernama manusia, maka sekaligus dirinya akan dicoba dengan mainan nafsu yang bagaikan lautan ganas yang begitu kuat bergelombang. Salah satu darinya ialah mainan cinta.
Cinta adalah persaan jiwa, getaran hati, pancaran naluri. Dan terpautnya hati org yg mencintai pada pihak yg dicintainya, dg semangat yg menggelora dan wajah yg selalu menampilkan keceriaan.
Adapun dasar ttg tingkatan cinta dalam Islam, adalah firman Allah pada QS. 9 (At Taubah): 24).
“Jika bapak2, anak2, saudara2, pasangan2, dan kaum keluarga kalian, harta kekayaan yg kalian usahakan, perniagaan yg kalian khawatirkan kerugiannya, dan rumah2 tempat tinggal yg kalian sukai, lebih kalian cintai daripada Allah, Rasul-Nya dan (daripada) jihad di jalanNYa, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan siksaNya. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang2 yg fasik”
Tidak sedikit orang yang terjerumus dalam lembah kenistaan. Dalam berbicara persoalan peringkat pembinaan ‘cinta hawa nafsu’, As-Syauqi pernah berkata :
Benar kata Syauqi, cinta syahwat ini bermula dengan mainan mata yang tidak mempunyai sempadannya, ia kemudiannya diikuti dengan sahutan suara dan saling berhubung. Sampai peringkat tersebut, amat sukar sekali bagi pasangan cinta untuk tidak bertemu dan berdating sekaligus mendekatkan diri kepada aksi yang lebih hebat. Oleh kerana itulah, Islam dalam menjaga kesucian cinta dari dicemari oleh unsur-unsur nafsu meletakkan batasan pandangan seorang muslim dan muslimah. Firman Allah SWT yang bermaksud :
“..Katakanlah (wahai Muhammad) kepada orang-orang lelaki yang beriman supaya mereka menyekat pandangan mereka (daripada memandang yang haram), dan memelihara kehormatan mereka. Yang demikian itu lebih suci bagi mereka; sesungguhnya Allah Amat Mendalam PengetahuanNya tentang apa yang mereka kerjakan…”
(Surah An-Nuur, ayat 30)
Percayalah, masa muda yang dianugerahkan oleh Allah hanyalah sekali berlalu dalam hidup. Ia tidak akan berulang lagi untuk kali kedua atau seterusnya. Meniti usia remaja dengan berhati-hati dan mengenepikan mainan perasaan adalah merupakan perkara yang amat sukar sekali. Apalah lagi, semakin dihambat usikan perasaan, semakin ia datang mencengkam dan membara. Namun, itulah mujahadah melawan perasaan. Sekadar perasaan dan diri sendiri menjadi musuh, alangkah malunya untuk kita tewas terlalu awal. Usia emas yang diberikan ini alangkah baiknya andainya digunakan sebaik mungkin menggali sebanyak mana anugerah di bumi ilmu. :)
Ketika rasa jenuh itu datang, tak satu hal pun yang dapat membendung jatuhnya butiran air dimata ini. Hati terasa sunyi, tak ada yang memberikan senyum agar hati ini pun dapat tersenyum kembali. Semuanya terasa peluh, berat tak tertahan. Menghargai kaena mengharap dapatdihargai pula, perduli karena berharap dapat dipedulikan juga namun semuanya hanya sia-sia. Cukup hatiku yang meraskannya. Anda tak perlu, karena itu menyiksa batin..