Dulu saya pernah bermimpi ingin membangun desa
Membawa perubahan
Gemes melihat perkembangan desa yg sangat lamban
Mungkin 5 atau 6 tahun setelah mimpi itu membuncah
Mimpi ini di kabulkan tuhan dengan bentuk yang tak terduga
Ditengah euforia saya bermimpi untuk melanjutkan study S2
Masih dalam masa2 hekticnya belajar bahasa inggris agar bisa tembus kuliah di luar negeri
Saya disodorkan amanah menjadi salah satu aparat desa
Naasnya saya menjadi satu-satu aparat yang memiliki pengalaman belajar di bangku kuliah
Lebih naas lagi saat mengetahui ternyata nyaris semua aparat yg diangkat adalah mereka yang memiliki kemampuan terbatas menggunakan komputer.
Sebagai seorang campigner
Saya selalu menganggap semua yang di berikan tuhan itu ada banyak makna di balik semuanya
Saya selalu antuasias menunggu episode selanjutnya
Nah hari ini saya menemui fakta baru ternyata ada banyak tanggung jawab yang saya emban.
Bukan hanya tanggung jawab keilmuan namun juga tanggung jawab sebagai anak muda yang mendapat kesempatan bekerja di kantor desa.
Bisa saja sy mengatakan kinerja aparat desa yang lain sangat lamban, kepala desa yang kurang asik di ajak kerjasama, dan saya pribadi yang kadang tak sabaran.
Pada suatu kondisi kadang sy ingin mengatakan untuk berhenti bermimpi melanjutkan studi di luar negeri
Tinggal lah saja di desa membangun karir dan menata diri.
Namun kadang saat kesal datang melihat atmosfer politik negeri hingga desa yang tak ramah. Niat itu kadang urung dan kembali ke mimpi semula.
Disini sy masih bimbang. Apakah karir kedepan akan menjadi seorang pejabat dengan berbagai rutinitas kantoran ala politisi. Atau menjadi seorang enterpreneur yang gajinya perlu di usahakan sendiri.
Satu yang pasti, yang sy kejar bukanlah bahagia dunia semata, yang perlu sy miliki adalah berat bekal ke akhirat nanti.