Sabtu, 13 April 2013. 06:40 AM
Selamat pagi..
Pagi ini indah, secangkir kopi
panas dan wafer stick cokelat telah melengkapkan nuansa ini.
Sebenarnya akan ada banyak tugas,
dipojok kamar ini bertumpuk pakaian yang sudah beberapa hari ini berteriak
untuk di cuci namun aku belum menyempatkan diri. Bukan Cuma itu, ada hal yang
lebih penting lagi, tumpukan tugas dan persiapan belajar menghadapi ujian siang
nanti belum juga terlaksanakan. Tapi, tidak untuk pagi ini. Aku akan menikmati
nuansa pagi ini dahulu, sedikit bercerita dalam tulisan pun nampaknya akan
semakin indah.
Sedikit kembali kebeberapa bulan
lalu, dimana ada banyak hari sebelum
hari ini yang tercipta banyak cerita. Lagi dan lagi, rasa syukur kepada
pencipta tak kulupakan, kuasanya begitu nampak dalam setiap detak detik kisah
yang terjadi. Begitu sempurna, tanpa cacat, pantaslah kita menyadari ayat Allah
yang berbunyi “maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang engkau dustakan?”seuntai kalimat penyadaran untuk orang-orang yang
berpikir.
Berawal dari satu mimpi yang
membuahkan banyak mimpi-mimpi berikutnya, mimpi untuk mendapatkan banyak
kesempatan membuat orang tua bangga, aku berbagi, dan aku beribadah. Mimpi yang
banyak menyita perhatianku beberapa bulan terakhir ini adalah mencoret taget kesembilan
“masuk penalaran 2013” pada halaman ke-23 buku hijauku, buku dengan sejuta
mimpi dan kisah pribadi anak kecil dari dusun dipesisir pantai barat pulau
sulawesi ini.
Dimulai dari pengenalanku dengan
satu lembaga kampus UNM, tempatku sekarang menjalani indoktrinasi. Semoga aku
tidak selengah itu, menjalani indoktrinasi tanpa ada rasa kritis, karena aku
tidak ingin menjadi bagian dari golongan orang-orang yang krisis berpikir.
Lembaga ini desas desusnya telah lama menarik perhatianku, sejak awal masuk
menjadi bagian dari keluarga UNM, namanya telah sontar dilontarkan oleh
teman-teman dan kakak kelasku yang lebih mengenal dunia kampus lebih dulu,
tepatnya di kampus UNM. Mereka mengajakku bergabung kelembaga ini untuk
melanjutkan cerita tentang kepenulisan karya tulis ilmiah dan bergorganisasi
yang telah saya temukan sedikit esensinya didunia SMA. Sedikit aneh dan mungkin
cukup berlebih, aku masuk menjadi mahasiswa baru di jurusan biologi, menjalani
awal kuliah perdana di bulan pertama, ada banyak waktuku yang terbuang tanpa
makna, betul-betul aku tidak menemukan kepuasan menjalani hari tanpa ada
kesibukan berarti. Fase ini membuatku harus mencari tempat untuk mengisi waktu,
mencari tau seluruh kegiatan yang ada dikampus ini.
Suatu kesempatan, aku bertemu
dengan seorang kakak, kak Kamaruddin. Beliau lebih sering aku ganggu dengan
banyak sms pertanyaan tentang UNM setelah ia membantu aku dan temanku saat
proses lomba kti pada event GRAVITASI, yaitu lomba-lomba yang dilaksanakan
dijurusannya pada saat kami masih duduk di bangku SMA dulu, jurusan Fisika
FMIPA UNM. Hari itu beliau menanyakan keadaanku menjalani dunia kampus, beliau
pun memberikan satu nomor Hp temannya yaitu Kak Indah Arnaelis, beliau berpesan
jika menemukan kesulitan di jurusanmu, maka hubungilah dia karena dia adalah
mahasiswa berpertasi dan dia adalah seniormu dijurusan Biologi. Dialog kami
hanya berlangsung singkat, tapi dari kesingkatan itu menimbulkan banyak
penasaran, mencari tau siapa Kak Indah Arnaelis.
Pencarian dimulai, sms pertama
telah kukirimkan ke kak indah, isinya hanya kalimat-kalimat perkenalan,
seharian kutunggu balasan, tidak ada jua jawabannya. Kesempatan berikutnya, aku
bertemu lagi dengan kak Kamaruddin, beliau menanyakan perkembangan hubunganku
dengan kak Indah arnaelis. Kujawab seperti adanya, beliau mengatakaan bahwa kak
Indah orangnya sibuk, mungkin dia akan balas, tunggu saja. Benar, tak berapa lama
balasan sms dari kak indah akhirnya muncul juga di kotak masuk hpku. Aku senang,
setidaknya dia mau merespon smsku. Tak ada hal-hal hebat yang kulakukan
setelahnya, aku hanya sering menanyakan kegiatan apa saja yang pernah dilakukan
oleh kak Indah hingga mendapat predikat mahasiswa berprestasi kepada
senior-senior di himpunanku, juga kepada kak Nuni Rismawanti Nur Qolbi, kakak
yang satu ini aku kenal saat sedang
melakukan PKL di SMAku, dia mengajar di kelasku selama beberapa bulan,
setelahnya hubungan kami masih terjalin, tepatnya melalui dunia maya dan sms.
Dia adalah seniorku di jurusan biologi, sayangnya aku tak sempat bertemu dengannya
di kampus semenjak aku menjadi mahasiswa, karena baru saja dia mendaptkan
beasiswa melanjutkan S2 di UPI Bandung. Dari dia, aku menemukan banyak informasi
tentang kak Indah, tentang organisasi yang ia ikuti, salah satunya LPM
penalaran, program penelitiannya, PIMNAS, kegiatan sosialnya, pekejaannya dalam
dunia kepenulisan. Semua terdengar luar biasa. Ada satu yang menyita
perhatianku, LMP Penalaran, lagi dan lagi nama organsasi itu terdengar, rasa penasaran
semakin membuncah, tak sabar, kutuliskan nama lembaga itu kedalam buku hijauku,
buku dengan sejuta mimpi-mimpi itu, target kesembilan “masuk penalaran
2013”. Jangan heran, kenapa target ini
baru target kesembilan. Target kesembilan bukan berati betul-betul target
kesembilan dari semua target yang kutuliskan. Target kesembilan ini hanya
berlaku untuk halaman ke23 buku hijauku, karena ada banyak target kesembilan
lagi di halaman-halaman lain.
TO BE CONTINUE