Untuk namanya jika disebutkan untukmu, bibirmu akan melengkung senyum, tersipu malu,
dan pipimu akan merona.
Jika kamu sedang sendiri, kamu akan dengan mudah mengingat
wajahnya, dan tenggelamlah kamu dalam kehangatannya.
Jika telah lewat beberapa waktu kamu tak dapat menemuinya,
hatimu gusar dan mengaku kamu lagi rindu.
Jika kamu tak tahan lagi, dengan polos kamu akan mengakui
bahwa kamu telah jatuh hati padanya.
Untuk dia yang tak berani kau sebut namanya, kamu selalu ingin melihatnya, selalu ingin berada disampingnya, terbimbinglah kamu rasa jika bersamanya.
Jika ia tak bersamamu, kamu akan selalu yakin dia juga akan
mengingatmu.
Kamu tak ingin jauh dari teknologi komunikasimu, karena kamu
tahu setiap waktu ketika rindu telah memuncak ia akan segera menghubungimu. Ia tak
ingin terlewatkan tentang apa yang sedang kamu perbuat, tentang apa sedang kamu
pikirkan. Menjaga agar mimpi yang telah sama-sama kamu tanam akan kamu nikmati
buahnya bersama.
Kini kamu semakin lancang, kamu mulai menuliskan sajak-sajak
ketika mengingatnya. Kamu hanya rasa bahagia ketika dapat bebagi rasa dengan
layar Microsoft putih dihadapanmu.
Kamu mulai menertawakan dirimu , menganggap dirimu sedang
gila, atau mungkin kamu sedang bangga dalam sajakmu bahwa kamu benar-benar
telah jatuh hati.
16 Desember 2015
Desember penuh Baper “-_-“
0 komentar:
Posting Komentar