Mungkin
benar kata sebagian orang. Masa sma adalah adalah masa yang sangat indah. Yah,
tak terasa sebentar lagi aku akan melepaskan masa itu. Tinggal menerima
selembar kertas ijazah maka hidupku akan benar-benar terlepas dari masa itu.
Sejenak
kuberpikir, seperti apa aku kedepannya. Dan dimasa perpindahan inilah saya
harus memaksimal semua usaha agar dapat memasuki gerbang jalan menuju impianku.
Ini tak mudah, tak seperti kata para pujangga atau motivator-motivator
terkenal. Hidup tak semudah itu. Hanya dengan kata berusaha.Dan kata berusaha itu tidaklah mudah untuk di
wujudkan secara utuh. Bukan karena tak sanggup atau aku hanya membuat hidup sok
berat. Namun, ituyang aku alami
sekarang. Ini sebuah tantangan, dimana musuh terbesarku adalah malas dan putus
asa.
Sekarang
aku mencoba memandang semua adalah tantangan yang tak mudah agar aku dapat
menyiapkan senjata dan peluru terbaik untuk melawannya.
Aku
yang dulu, yang mengganggap semuanya mudah, malah membuatku bersantai dan
terengah dari serangan lawan. Aku sempat kalah.
Namun,
dari pengalaman itu, aku mulai memasang stategi yang mungkin akan membawaku
kepada sebuah kemenangan atau malah akan membuatku menjadi peribadi yang kalah.
Entahlah,
namun inilah aku yang sekarang. Yang peluh akan rasa yang menyesakkan dada.
Diposting oleh
Imtitsal Falihah Nahilah
Selasa, 04 September 2012
komentar (0)
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM.
Masa ini telah dimulai, berada jauh dan terpisah dari hangat
pelukan ibu dan ayah dan mereka yang selama ini menjadi bagian hidup saya. Ini bermula
pada tanggal 3 september 2012.
Menjadi seorang “MAHASISWA”, sebuah predikat hebat yang
seharusnya menjadikan saya menjadi sosok yang lebih dewasa.
Awalnya, mungkin akan terasa sulit, mengubah begitu banyak
kebiasaan, dan mengenal pribadi-pribadi baru.
Maafkan saya, mungkin benar saya angkuh.Saya akan berproses menuju kesempurnaan itu.
Enam puluh tujuh tahun yang lalu,
ketika pemuda bangsa bersatu dalam semangat untuk mempersiapkan kemerdekaan
republik indonesia. Merekalah para generasi utuh yang benar menginginkan
kedaulatan agar masa depan lebih cerah. Apakah semangat itu masih ada?
Setidaknya, semangat itu harus
tetap menyala di dalam dada setiap pemuda yang ingin maju.
Dan sebaiknya, semangat itu harus
lebih karena peluang memulai telah kita daptkan dari generasi mereka. semangat
untuk membangun negeri karena kita telah memiliki peluang lebih besar karena
mereka telah membukanya.
Itukah dirimu, yang masih tetidur
disaat para pemburu ilmu telah melewatimu?