RENDAHNYA AKTIVITAS LITERASI DI KALANGAN MAHASISWA UNM
Aktivitas literasi atau aktivitas baca tulis di UNM menurut saya
masih rendah, khususnya fakultas tempat saya belajar yaitu FMIPA pada prodi
pendidikan biologi. Saya masih mampu bercerita atau berkomentar tentang jurusan
saya, karena saya baru lima bulan menjalani status kemahasiswaan saya, sehingga
aktivitas saya di Universitas masih seputar FMIPA saja. Saat saya berada di
perpustakaan jurusan, maka kondisi yang seharusnya saya lihat adalah kondisi
yang tenang, para tamu sedang membaca, menulis, mengerjakan tugas, namun pada
kenyataanya yang saya lihat adalah sebaliknya, perpustakaan dijadikan tempat
reuni para senior, bergosip, online (FB, twitter, game), ngadem (beristirahat
mencari ruangan berAC), dan tidur, sedang mereka yang benar ingin membaca lebih
senang meminjam buku dan keluar ruangan mencari tempat yang lebih tenang.
Buku-buku di perpustakan jurusan juga masih sangat terbatas, dan mayoritas
buku-buku disana adalah buku-buku lama yang membuat pembaca kurang tertarik
membacanya, ruangan yang sempit juga menjadi kendala para tamu, ketika jumlah
tamu telah mencapai jumlah 15 orang, maka tempat untuk duduk dan berjalan
mencari buku sudah sangat sulit. Rendahnya aktvitas literasi juga dapat dilihat
rendahnya minat mahasiswa mengikuti diskusi atau kajian-kajian intelek yang
diadakan oleh lembaga-lembaga yang ada di kampus. Salah satu faktornya adalah
untuk jurusan FMIPA ini disebabkan karena laporan-laporan yang terlalu banyak
menyita waktu dan tenaga mahasiswa, sehigga mereka lebih mengutamakan laporan
mereka ketimbang mengikuti kegiatan-kegiatan literasi yag saya perlebar menjadi
baca, tulis, diskusi, dan kajian. Tingginya plagiatisme (copy paste), rendahnya
penghargaan atas tulisan-tulisan mahasiswa, kurangnya dijumpai produk baca
(buku) karya mahasiswa UNM di toko buku dan perpustakaan-perpustakaan kampus
juga menjadi cerminan rendahnya budaya literasi dikalangan mahasiswa UNM.
Individu mahasiswanya harus menanamkan motivasi tinggi dalam
dirinya untuk selanjutnya kegiatan literasi menjadi kebiasaan mereka. mencari
tempat diluar jia tidak mendapatkannya di dalam dunia kampus UNM. Penjaga
perpustakaan harusnya mempertegas aturan
dalam perpustkaan, kondisi perpustakaan betul-betul dijadikan tepat yang
kondusif sebagai aktivitas literasi (baca tulis). Lembaga kampus menunjukkan
aktivitas literasinya dan terbuka bagi kalangan mahasiswa, sehingga mahasiswa
yang sedang mencari atau pun mereka yang tidak tertarik sebelumnya menjadi
tertarik karena melihat aktivitas literasi itu ternyata baik. Rektor beserta
jajarannya memberikan apresiasi yang besar terhadap aktivitas literasi serta
penghargaan terhadapat tulisan-tulisan untuk diterbitkan. Pengolahan dana
kampus untuk membuat tempat-tempat diskusi di halaman kampus, revitalisasi
buku-buku perpustakaan, serta perluasan perpustakaan.
0 komentar:
Posting Komentar