aku dan dia benar-benar tak terduga, aku tak
menyukai kondisi ini lagi, aku benar-benar ingin pergi. aku dan dia dan
benar-benar tak sejalan lagi, aku ingin berhenti. namun mengapa engkau
begitu punya nyawa yang besar, aku tak dapat mengahpusmu begitu saja,
karena engkau telah menjadi kewajiban untukku untuk selalu setia
terhadapmu. engkau yang disana yang berdiri dengan sombongnya,
mendekatlah, dan berilah sedikit senyuman agar aku dapat lebih tenang.
dia, yang beberapa bulan lagi jika saya mampu setia maka saya tak akan
bergelut denganmu lagi. engkau ada roh terdalam wahai fisika!
AKU DAN DIA
Diposting oleh
Imtitsal Falihah Nahilah
Selasa, 08 Januari 2013
0 komentar:
Posting Komentar